Banjir Melanda Nanggalo Padang: Kompleks Perumahan Terendam, Menjadi Lapangan Lumpur yang Mengerikan!

Suarapublic.com Hai semoga harimu menyenangkan., Pada Edisi kali Ini, Suarapublic akan menyampaikan informasi menarik dari Nasional. Catatan Singkat Tentang " Banjir Melanda Nanggalo Padang Kompleks Perumahan Terendam Menjadi Lapangan Lumpur yang Mengerikan" lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.

Saat itu, Win yang berusia 48 tahun menyaksikan dengan penuh keprihatinan bagaimana satu per satu rumah tetangganya mulai hanyut akibat banjir. Di Kompleks Griya Permata, yang terletak di Tabing Banda Gadang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, ia berdiri lama di depan rumahnya yang bercat oranye dan bertuliskan B3.

Halaman rumah yang sebelumnya padat kini berubah menjadi hamparan lumpur kering dan berat, dipenuhi potongan kayu, perabotan yang rusak, dan pakaian yang tersangkut. Semua ini menjadi serpihan kehidupan yang ditinggalkan oleh bencana banjir yang menerjang. Hujan yang turun tanpa henti mengubah suara air sungai yang semula tenang menjadi gemuruh yang menggetarkan tanah.

“Kami ada sembilan rumah berjejer di sini, dan lima di antaranya tersapu air,” jelas Win saat ditemui pada Selasa (9/12/2025). “Rumah-rumah tersebut hanyut secara bertahap. Yang di paling ujung mulai hanyut di sore hari, dan semuanya mulai berjatuhan hingga pagi hari.”

Win juga mengamati batang-batang kayu gelondongan yang meluncur bersama arus sungai yang deras. “Kayu-kayu itu sudah terlihat turun sejak dini hari sekitar pukul 3. Saat itu, air laut juga sedang pasang, sehingga ombak terlihat cukup besar,” tambahnya.

Ia cepat mengambil tindakan. Sekitar pukul 11.00 WIB, saat air mulai meninggi, warga berlari menuju tempat yang lebih aman. Meskipun banyak harta benda yang harus ditinggalkan, termasuk surat-surat berharga dan kendaraan, seluruh anggota keluarganya berhasil diselamatkan.

“Alhamdulillah, kami yang tinggal di kompleks ini semua aman, meskipun ada lima mobil warga yang hanyut karena tidak sempat dikeluarkan,” ungkap Win. Namun, bagi Win, rumahnya kini merasa kehilangan rasa aman untuk ditinggali kembali.