13 Oktober: Bukan Sekadar No Bra Day! Ini 5 Kejutan yang Wajib Kamu Tahu

redaksi
13, Oktober, 2025, 07:26:49
   13 Oktober: Bukan Sekadar No Bra Day! Ini 5 Kejutan yang Wajib Kamu Tahu

Suarapublic.com Selamat membaca semoga bermanfaat. Pada Edisi kali Ini, Suarapublic akan menyampaikan informasi menarik dari Nasional. Artikel Ini Membahas " 13 Oktober Bukan Sekadar No Bra Day Ini 5 Kejutan yang Wajib Kamu Tahu" Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.

Setiap tanggal 13 Oktober, dunia memperingati beragam momen penting yang menyoroti berbagai isu.

Pada tahun ini, beragam peringatan tersebut jatuh pada Senin (13/10/25).

Pertama, tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Trombosit Sedunia atau World Thrombosis Day.

Mengutip laman National Today, Hari Trombosis Sedunia diperingati oleh seluruh dunia pada tanggal 13 Oktober.

International Society on Thrombosis and Haemostasis (IHT) menggagas kampanye Hari Trombosis Sedunia pada tahun 2014 untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi trombosis yang seringkali diabaikan dan disalahpahami.

Yang mengejutkan, pembekuan darah memengaruhi hingga 900.000 orang di Amerika Serikat saja setiap tahun; sekitar 100.000 di antaranya akan meninggal dunia, angka yang lebih tinggi daripada total kematian tahunan akibat AIDS, kanker payudara, dan kecelakaan mobil.

Secara global, gangguan terkait trombosis menyebabkan satu dari empat kematian.

Tujuan Hari Trombosis Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran global tentang trombosis, termasuk penyebabnya, faktor risikonya, tanda dan gejalanya, serta pencegahan dan pengobatan berbasis bukti.

Peningkatan kesadaran diharapkan dapat membantu masyarakat mengenali gejala-gejala penyakit terkait trombosit lebih dini, sehingga penanganannya bisa lebih cepat dan efektif.

Pada Hari Trombosit Sedunia, banyak organisasi kesehatan dan lembaga terkait yang mengadakan kampanye edukasi untuk memberikan informasi mengenai penyakit yang berkaitan dengan trombosit, seperti ITP, hemofilia, dan kondisi lain yang mengganggu fungsi trombosit.

Kampanye ini juga bertujuan untuk menghilangkan stigma terhadap penderita penyakit darah langka dan memberikan dukungan moral serta psikologis kepada mereka.

Mereka memberikan wawasan lebih dalam tentang peran trombosit, cara mencegah masalah kesehatan terkait trombosit, serta perkembangan terbaru dalam pengobatan penyakit darah.

Selain kampanye edukasi, Hari Trombosit Sedunia juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi panel, hingga webinar yang menghadirkan para ahli hematologi.

Tujuan akhirnya adalah meminimalkan jumlah orang yang meninggal atau mengalami kecacatan akibat kondisi ini.

Tanggal 13 Oktober juga diperingati sebagai Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional atau International Day for Disaster Risk Reduction.

Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 13 Oktober, merayakan bagaimana orang-orang dan komunitas di seluruh dunia mengurangi paparan mereka terhadap bencana alam.

Pada awalnya, peringatan ini bermula dari seruan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1989.

Pada tahun 1989, Majelis Umum PBB mengambil resolusi (A/RES/44/236) yang menetapkan Hari Internasional untuk Pengurangan Bencana Alam.

Kemudian pada 1990 Peringatan ini pertama kali diadakan pada Rabu kedua di bulan Oktober sebagai bagian dari Dekade Internasional untuk Pengurangan Bencana Alam.

Selanjutnya pada 2009, Majelis Umum PBB membuat resolusi baru (A/RES/64/200) untuk mengubah nama peringatan tersebut menjadi Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional.

Peringatan ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran global tentang bahaya bencana dan mempromosikan budaya pengurangan risiko bencana.

Pada tahun 2015 Konferensi Dunia PBB Ketiga tentang Pengurangan Risiko Bencana di Sendai, Jepang, menghasilkan Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030.

Kerangka kerja ini menyediakan cetak biru global untuk mengurangi kerugian akibat bencana.

Selain itu, Hari Kegagaln Internasional atau International Day of Failure juga diperingati dunia pada 13 Oktober.

Mengutip dari laman Nasional Today, Hari Internasional untuk Kegagalan dirayakan dengan penuh semangat dan pembelajaran di seluruh dunia pada tanggal 13 Oktober.

Peringatan yang mengajarkan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan sebagai pengingat bahwa kegagalan merupakan sarana pembelajaran untuk menuju kesuksesan.

Hari Kegagalan Internasional dimulai sebagai inisiatif mahasiswa Universitas Aalto di Finlandia sebelum menjadi hari libur global yang dirayakan setiap tahun.

Para mahasiswa beralasan bahwa Finlandia membutuhkan peningkatan jumlah usaha rintisan kecil, tetapi masyarakat Finlandia pada umumnya membenci kegagalan dan akan menghindari usaha rintisan.

Rasa takut gagal dan stigma yang mungkin timbul membuat banyak calon wirausahawan Finlandia enggan berwirausaha, sehingga muncullah ide untuk menciptakan hari untuk merayakan kegagalan yang, mereka yakini, pada gilirannya akan menghilangkan fobia mengambil risiko dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah usaha rintisan.

Liburan pertama dirayakan pada tahun 2010 oleh sekelompok mahasiswa di Finlandia.

Saat acara kedua akan diselenggarakan, acara tersebut telah mendapatkan liputan media yang besar dan dukungan dari tokoh-tokoh serta perusahaan-perusahaan berpengaruh di Finlandia.

Sedemikian besarnya sehingga pada tahun ketiga, kelompok mahasiswa tersebut telah menyelenggarakan perluasan acara untuk merayakan Hari Kegagalan Finlandia ke sekitar 17 negara lainnya.

Tanggal peringatannya juga diganti menjadi setiap tanggal 13 Oktober.

Hari Kegagalan Internasional mendorong orang untuk mencoba hal-hal yang baru dan berani; memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk sukses melalui berbagi kisah orang-orang sukses, kegagalan dalam perjalanan mereka.

Tanggal 13 Oktober juga diperingati sebagai Hari Telur Sedunia atau World Egg Day.

Hari Telur Sedunia didirikan di Wina, Australia pada tahun 1996, ketika diputuskan untuk merayakan kekuatan telur pada hari Jumat kedua di bulan Oktober setiap tahun.

Hari Telur Sedunia adalah perayaan global yang menghormati kontribusi telur dalam kehidupan kita.

Momen ini bertujuan untuk mengapresiasi peran telur dalam pemenuhan kebutuhan protein yang bernilai gizi tinggi dan mudah dijangkau.

Melansir Days of the Year, dari timur hingga barat, telur memiliki simbolisme khusus.

Dalam konteks spiritual dan kultural, telur melambangkan awal kehidupan, kesempurnaan, dan potensi.

Misalnya, tradisi menghias telur pada masa Paskah telah menjadi seni yang dihargai oleh banyak masyarakat.

Telur Faberge adalah contoh lain dari kesempurnaan artistik yang terinspirasi oleh telur.

Dihasilkan oleh tangan-tangan terampil Peter Carl Faberge, telur-telur mewah ini pernah menjadi hadiah favorit keluarga kerajaan Rusia dan sekarang menjadi objek seni yang sangat dihargai.

Namun, telur ayam bukanlah satu-satunya jenis telur yang dihargai manusia.

Dalam berbagai ritual dan tradisi, telur digunakan untuk memperingati kehidupan dan musim baru, menandakan harapan dan kesuburan.

Mengingat pentingnya peran telur dalam sejarah, budaya, dan kuliner, tak heran jika ada hari khusus yang diperuntukkan bagi telur.

Serta tak kalah unik, tanggal 13 Oktober juga diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day.

Tak kalah unik, tanggal 13 Oktober juga diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day.

Peringatan ini muncul sebagai kampanye kesadaran terhadap kanker payudara, juga sebagai simbol dukungan terhadap kesehatan perempuan di seluruh dunia.

No Bra Day adalah peringatan tahunan setiap tanggal 13 Oktober yang mana wanita disarankan untuk tidak mengenakan bra sebagai sarana untuk mendorong kesadaran akan kanker payudara.

Hal ini dirayakan untuk mengedukasi para wanita tentang penyakit kanker payudara sekaligus menghormati para pejuang kanker payudara.

No bra day tentunya bukan ajang untuk memamerkan payudara tetapi meningkatkan kesadaran perempuan mengenai bahaya kanker payudara dengan tidak memakai bra selama sehari.

No Bra Day awalnya diperingati pada 9 Juli, tetapi dalam waktu tiga tahun telah berubah menjadi 13 Oktober yang bertepatan dengan Hari Kesadaran Kanker Payudara.

Hal ini dibuat untuk mendorong penyintas kanker payudara agar mempertimbangkan melakukan operasi rekonstruktif.

No Bra Day sendiri tidak diakui secara resmi oleh organisasi penelitian kanker manapun dan bukan bagian resmi dari Bulan Kesadaran Kanker Payudara oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Meski demikian, para perempuan diharapkan dapat menyadari bahaya kanker payudara sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan.

Kanker payudara juga dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi, tidur yang cukup, berolahraga, dan tidak merokok.

Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan dengan mengecek benjolan atau perubahan yang terdapat pada payudara dengan memeriksa area payudara.

Silahkan baca artikel selengkapnya di bawah ini.