Fatma Saifullah Yusuf: Solo Jadi Pusat Batik Inklusif, Semua Bisa Berkarya!

redaksi
13, Oktober, 2025, 07:26:50
   Fatma Saifullah Yusuf: Solo Jadi Pusat Batik Inklusif, Semua Bisa Berkarya!

Suarapublic.com Hai semoga harimu menyenangkan., Pada Edisi kali Ini, Suarapublic akan menyampaikan informasi menarik dari Nasional. Tulisan Ini Menjelaskan " Fatma Saifullah Yusuf Solo Jadi Pusat Batik Inklusif Semua Bisa Berkarya " Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

Jelang peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf, didampingi Penasihat II DWP Kemensos, Intan Agus Jabo Priyono, melakukan kunjungan kerja ke Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (12/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Sosial meneguhkan komitmen terhadap inklusi, pemberdayaan, pelestarian budaya, dan transformasi sosial bagi penyandang disabilitas di Nasional.

Melalui kunjungan ke Batik Owens dan Batik Ciprat Jombor, Fatma ingin menunjukkan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas dapat berjalan beriringan dengan pelestarian warisan budaya bangsa.

Lokasi ini menjadi ruang ekspresi bagi penyandang disabilitas untuk menuangkan kreativitas mereka melalui seni batik ciprat — teknik yang memadukan spontanitas dan kebebasan warna di atas kain.

Dengan senyum semangat, Fatma berkreasi langsung bersama para pengrajin disabilitas, mencipratkan warna demi warna hingga akhirnya menyelesaikan sebuah karya batik ciprat hasil kolaborasi penuh makna.

Anak-anak dan remaja disabilitas tampak antusias memperlihatkan hasil karya mereka.

Pada kesempatan itu, Fatma juga membeli sejumlah hasil karya batik ciprat disabilitas Jombor sebagai bentuk dukungan langsung terhadap ekonomi kreatif penyandang disabilitas.

Fatma juga menggarisbawahi kebijakan Kementerian Sosial yang telah menggunakan batik ciprat karya disabilitas sebagai seragam resmi pegawai Kemensos, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap hasil karya disabilitas sekaligus simbol transformasi cara pandang terhadap inklusi sosial.

Melalui kemitraan antara Batik Owen dan Batik Ciprat Jombor, DWP Kemensos ingin membangun rantai nilai ekonomi batik yang inklusif, di mana penyandang disabilitas menjadi subjek aktif dalam proses penciptaan, bukan sekadar penerima bantuan.

Dalam dialog tersebut, Owen menyampaikan komitmen untuk berkolaborasi dengan pengrajin Batik Ciprat Jombor, memberikan pelatihan dan pendampingan teknik baru seperti eco-discharge dan kombinasi teknik pewarnaan agar hasil karya disabilitas di Jombor semakin beragam dan kompetitif.

Sebagai wujud perhatian nyata, Fatma menyerahkan bantuan ATENSI kepada 13 penerima manfaat (PM) pembatik disabilitas.

Penasihat II DWP Kemensos, Intan Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa DWP Kemensos berkomitmen memperkuat jejaring pemberdayaan perempuan dan keluarga penyandang disabilitas.

Kami percaya, semangat membatik dapat menjadi ruang tumbuh bagi siapa pun, termasuk penyandang disabilitas.

Dari Solo, pesan yang dibawa Fatma dan DWP Kemensos jelas

Silahkan baca artikel selengkapnya di bawah ini.