Terra Drone Mengakui: Ruko Kantor Tanpa Jalur Evakuasi, Apa Dampaknya bagi Keamanan?
Suarapublic.com Selamat membaca semoga bermanfaat. Pada Edisi kali Ini, Suarapublic akan menyampaikan informasi menarik dari Nasional. Catatan Singkat Tentang " Terra Drone Mengakui Ruko Kantor Tanpa Jalur Evakuasi Apa Dampaknya bagi Keamanan" Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.
Dalam momen yang penuh haru, seorang perwakilan dari Terra Drone menghimbau kepada semua untuk berdoa bagi rekan-rekan yang telah meninggalkan kita. Hal ini disampaikan di tengah situasi yang penuh kesedihan akibat kebakaran yang terjadi di gedung mereka, yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Polisi telah berencana untuk memanggil pemilik gedung serta penanggung jawab perusahaan untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait insiden tersebut. Menurut Roby, salah satu petugas, mereka akan melakukan pemeriksaan mendalam terkait bangunan yang memiliki lift dan tangga, meskipun saat kebakaran, situasi sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
Terra Drone diketahui menempati gedung tersebut sejak dua tahun lalu, ketika mereka melakukan akuisisi terhadap sebuah perusahaan lokal. Penyelidikan dilakukan untuk mencari unsur pidana yang mungkin terkait dengan insiden tragis ini. Oleh karena itu, pihak manajemen dan pengelola gedung juga diminta untuk memberikan keterangan.
Menurut Brigjen Prima Heru, Kepala Rumah Sakit Polri, proses identifikasi korban memakan waktu dua hari. Hal ini merupakan hasil kerja keras tim forensik yang bekerja tanpa henti. Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, juga mengkritik manajemen keselamatan gedung Terra Drone yang dianggap tidak memadai. Dia menegaskan bahwa bangunan setinggi enam lantai seharusnya dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran dan jalur evakuasi yang memadai.
Dalam penjelasannya, Umaidi Suhari, Human Resource Business Partner Terra Drone, menjelaskan bahwa ruko enam lantai yang mereka tempati memiliki karakteristik standard. Namun, saat insiden kebakaran terjadi, upaya penyelamatan menjadi sangat sulit. Guna mendukung investigasi, pihak kepolisian telah memeriksa enam saksi yang terkait dengan kebakaran tersebut.
Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat kebakaran di Terra Drone mencapai 22 orang, yang terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki. Para korban diduga tewas akibat menghirup karbon monoksida. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan kadar CO dalam darah mereka sangat tinggi, yang mengindikasikan bahwa korban tidak sempat menyelamatkan diri sebelum api menguasai ruang.
Insiden ini tentunya mengejutkan dan menjadi perhatian serius bagi semua pihak, terutama dalam hal keamanan di gedung bertingkat. Pihak berwajib berkomitmen untuk memastikan tidak ada kelalaian yang terjadi dan bahwa semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan akan diambil.
✦ Tanya AI
Saat ini AI kami sedang memiliki traffic tinggi silahkan coba beberapa saat lagi.