Pesan Suara Mengharukan Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: 'Saya Nggak Bisa Ngapa-ngapain'

redaksi
11, Desember, 2025, 07:59:36
Pesan Suara Mengharukan Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: 'Saya Nggak Bisa Ngapa-ngapain'

Suarapublic.com Selamat datang di Website Suarapublic yang penuh informasi terkini. Pada Edisi kali Ini, Suarapublic akan menyampaikan informasi menarik dari Nasional. Artikel Dengan Fokus Pada " Pesan Suara Mengharukan Korban Kebakaran Gedung Terra Drone Saya Nggak Bisa Ngapangapain" Simak artikel ini sampai habis

Suara lirih itu terdengar di tengah kepanikan, napasnya terengah-engah. Kejadian tragis ini diceritakan oleh Ferry, kakak kandung Ervina, di halaman Rumah Duka RS Polri pada Rabu, 10 Desember 2025. Ferry berusaha tampak tegar saat mengisahkan momen penuh duka saat keluarga menerima kabar mengejutkan tersebut. Sumpah ini gua dah.. Gua udah enggak bisa ngapa-ngapain, Dea, guys, ungkapnya sembari terisak.

Ervina, yang berusia 25 tahun, adalah salah satu dari 22 karyawan di Gedung Terra Drone yang harus merelakan nyawanya dalam insiden tersebut. Di sampingnya, ayahnya, Endang Supandi, tampak tak bisa menahan tangisan. Chat dari dia ke kakaknya menyampaikan bahwa kantornya kebakaran, jelas Ferry, menyiratkan kesedihan mendalam. Ervina merupakan anak bungsu dari enam bersaudara dan akan dimakamkan keesokan harinya, menunggu semua anggota keluarga berkumpul.

Kebakaran yang terjadi di Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat ini merenggut nyawa 22 orang, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki. Brigjen Prima Heru, Kepala Rumah Sakit Polri, mengungkapkan bahwa proses identifikasi para korban memakan waktu dua hari. Hal ini berkat kombinasi data primer yang akurat dan kerja keras tim forensik yang bekerja dari malam hingga pagi.

Kombes Pol Ahmad Fauzi, Kepala Bidang Yandokpol Pusdokkes Polri, menyatakan bahwa semua korban dipastikan meninggal akibat menghirup karbon monoksida saat kebakaran terjadi. Ya, bisa dipastikan seperti ini, katanya. Selain itu, Kombes Pol dr. Martinus Ginting yang menjabat sebagai Kabiddokkes Polda Metro Jaya menambahkan, pemeriksaan darah menunjukkan kadar CO yang tinggi, yang menunjukkan bahwa tubuh para korban sudah kehilangan kemampuan mengikat oksigen sebelum api menjalar luas.

Sebagai informasi tambahan, ikatan hemoglobin dengan karbon monoksida lebih kuat 20 hingga 30 kali dibandingkan dengan oksigen. Hal ini menjelaskan mengapa para korban tidak dapat bernapas dan tidak berhasil menyelamatkan diri dalam situasi yang sangat berbahaya tersebut.

Insiden kebakaran ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dan diharapkan dapat memicu tindakan preventif untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Silahkan baca artikel selengkapnya di bawah ini.