Bye Bye Impor? Bapanas Genjot SPPG untuk Kuasai Pangan Lokal!
Suarapublic.com Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Pada Edisi kali Ini, Suarapublic akan menyampaikan informasi menarik dari Nasional. Ringkasan Artikel Mengenai " Bye Bye Impor Bapanas Genjot SPPG untuk Kuasai Pangan Lokal" Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.
Pada hari Selasa, 24 Juni 2025, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, melakukan kunjungan ke dapur Sentra Pangan Pemberdayaan Gizi (SPPG) Yayasan Citra Sinergi Peduli di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Arief menekankan bahwa SPPG tidak hanya berperan dalam mendistribusikan program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi juga membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Ia menjelaskan bahwa hilirisasi pangan lokal akan diintegrasikan dengan Koperasi Desa Merah Putih, yang ditargetkan mencapai 80.000 unit sebagai pusat distribusi sembako, gas melon, apotek, dan produk pangan strategis.
Saat ini, terdapat sekitar 1.900 SPPG, dan Bapanas menargetkan peningkatan menjadi 2.500 hingga 3.000 unit dalam waktu dekat. Arief memperkirakan bahwa dengan setiap SPPG mencakup sekitar 3.000 orang, dampaknya akan sangat signifikan dalam penyerapan hasil pertanian dan peternakan lokal.
Arief menambahkan bahwa hilirisasi pangan tidak hanya berlaku untuk industri tambang, tetapi juga sangat relevan untuk sektor pangan. Koperasi yang menyediakan pangan lokal dapat dihubungkan dengan program Makan Bergizi Gratis atau gerakan pasar murah. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi petani atau peternak yang mengalami kerugian akibat panen berlebih.
“Tidak akan ada lagi pembuangan cabai karena sudah disiapkan untuk diserap. Tidak ada lagi pembuangan telur karena harga jatuh, karena sudah diserap,” jelasnya.
Dengan target peningkatan jumlah SPPG, Arief optimis bahwa ekosistem pangan lokal akan semakin kuat dan memberikan dampak positif yang luas bagi kesejahteraan petani dan peternak di seluruh Nasional. Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran diperkirakan akan menelan anggaran Rp 71 Triliun.
✦ Tanya AI
Saat ini AI kami sedang memiliki traffic tinggi silahkan coba beberapa saat lagi.